KEUNTUNGAN DAN TANTANGAN PENERAPAN ERP (BAGIAN 3)
---lanjutan dari Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP) (Bagian 2)---
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang Pengertian dan Manfaat dari penerapan ERP. Bagian ini akan menjelaskan tentang Keuntungan dan Tantangan dalam Penerapan Sistem ERP.
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang Pengertian dan Manfaat dari penerapan ERP. Bagian ini akan menjelaskan tentang Keuntungan dan Tantangan dalam Penerapan Sistem ERP.
KEUNTUNGAN SISTEM ERP
Menurut Romney (2012:36) dalam bukunya yang berjudul Accounting Information System 12th Edition, keuntungan dari Sistem ERP antara lain:
- Sistem ERP menyajikan sisi pandang data dan situasi keuangan yang terintegrasi di seluruh perusahaan.
- Input data hanya dilakukan sekali.
- Manajemen mendapatkan lebih banyak kemampuan untuk mengawasi dan mengatur semua area dalam perusahaan.
- Perusahaan mendapatkan kontrol akses yang lebih baik.
- Prosedur dan laporan akan terstandarisasi untuk semua unit bisnis.
- Pelayanan kepada konsumen menjadi meningkat karena karyawan dengan cepat dapat mengakses order, persediaan yang tersedia, informasi pengiriman dan detail transaksi konsumen dimasa lalu.
- Pabrik produksi mendapatkan order produksi baru secara real time dan otomatisasi proses produksi akan meningkatkan produktivitas produksi
- Biaya. Hardware, software dan biaya konsultasi berkisar $50 juta- $500juta untuk perusahaan Fortune, biaya upgrade berkisar $50juta - $100juta, dan perusahaan berukuran medium berkisar $10juta-$50juta.
- Waktu yang dibutuhkan. Memerlukan waktu beberapa tahun untuk memilih dan mengimplementasi sistem ERP keseluruhan, tergantung pada ukuran perusahaan, banyaknya modul yang harus diimplementasi, jumlah customization dan ruang lingkup perubahan. Sehingga, implementasi ERP memiliki risiko tinggi atas kegagalan proyek.
- Perubahan proses bisnis. Jika perusahaan tidak ingin menghabiskan waktu dan uang untuk melakukan customization terhadap modul, maka perusahaan harus melakukan perubahan proses bisnis agar sesuai dan dapat menerima sistem ERP yang baru akan ditetapkan tersebut. Kegagalan untuk dapat menyesuaikan proses bisnis dengan software ERP menjadi penyebab utama kegagalan proyek implementasi ERP.
- Kompleksitas. Hal ini berawal dari mengintegrasikan aktivitas bisnis dan sistem yang berbeda, dimana masing-masing hal tersebut memiliki proses, aturan bisnis, data semantik, hirarki otorisasi, dan pusat keputusan yang berbeda-beda.
- Resistensi. Perusahaan yang memiliki banyak departemen dengan sumber daya, misi, laba dan rugi yang terpisah-pisah akan merasa bahwa satu sistem yang terintegrasi hanya memiliki sedikit keuntungan. Implementasi ERP juga membutuhkan pelatihan dan pengalaman untuk menggunakan sistem ERP secara efektif dan penolakan atau penentangan dari karyawan merupakan alasan utama mengapa implementasi ERP tidak sukses.
Dalam pelaksanaannya, sistem ERP merupakan hal yang tidak mudah untuk meyakinkan karyawan untuk mengubah cara mereka bekerja, melatih suatu prosedur baru kepada mereka untuk dapat menguasai suatu sistem baru, dan membujuk mereka untuk berbagai informasi yang sensitif. Penolakan ini dapat menyebabkan masalah dengan semangat kerja, akuntabilitas dan tanggung jawab karyawan.
---bersambung ke bagian 4 tentang Vendor ERP---
Referensi :
Suryani, Ni Putu Sri M. 2013. “Strategi Implementasi ERP Big Bang dan Phased Rollout”. Fakultas Teknik. Universitas Udayana.
Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat