SISTEM INFORMASI DALAM SIKLUS SUMBER DAYA MANUSIA/ PENGGAJIAN (BAGIAN 2)

---Lanjutan dari postingan sebelumnya---


Ancaman Utama Ketiga: Hilang atau Rusaknya Data Induk

Ancaman  utama ketiga dalam siklus MDSM/ Penggajian yaitu hilang atau rusaknya data induk. Cara terbaik untuk mengurangi risiko atas ancaman tersebut adalah dengan melakukan backup dan prosedur pemulihan bencana. Backup  adalah sebuah salinan yang sama persis atas versi terbaru dari database, file, atau program perangkat lunak yang dapat digunakan jika data aslinya tidak lagi tersedia. Meskipun demikian, backup hanya memusatkan ketersediaan data dan perangkat lunak. Bencana alam atau tindakan teroris tidak hanya dapat menghancurkan data, tetapi juga seluruh sistem informasi. Oleh sebab itu, organisasi memerlukan rencana pemulihan bencana dan rencana keberlangsungan bisnis (DRP – disaster recovery plans dan BCP – cusiness continuity plans). DRP dan BCP didesain untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Rencana pemulihan bencana (DRP) menguraikan prosedur-prosedur untuk mengembalikan fungsi TI  sebuah organisasi akibat kejadian hancurnya pusat data karena bencana alam atau tindakan terorisme. Organisasi memiliki tiga pilihan dasar untuk mengganti infrastruktur TI-nya, termasuk tidak hanya komputer, tetapi juga komponen-komponen jaringan seperti router dan switch, perangkat lunak, data akses internet, printer dan suplai. Beberapa pilihan yang dapat digunakan dalam rencana pemulihan bencara ini antara lain:

  • Situs dingin (cold site), merupakan sebuah bangunan kosong yang diberi kabel sebelumnya untuk akses telepon dan internet yang memadai, ditambah kontrak dengan satu vendor atau lebih untuk menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan dalam satu periode waktu tertentu.
  • Situs panas (hot side), merupakan sebuah fasilitas yang tidak hanya diberi kabel sebelumnya untuk akses telepon dan internet, tetapi juga terdiri atas seluruh peralatan komputasi dan peralatan kantor yang dibutuhkan organisasi untuk menjalankan aktivitas bisnis pokoknya.
Rencana keberlangsungan bisnis (BCP) menspesifikasi bagaimana untuk merangkum tidak hanya fungsi TI, tetapi seluruh proses bisnis , termasuk relokasi ke kantor baru dan menggunakan pengganti sementara, dalam kejadian ketika sebuah kerusakan besar yang menghancurkan tidak hanya pusat data sebuah organisasi, tetapi juha kantor utamanya.

Ancaman Utama Keempat:  Mempekerjakan Pegawai yang Tidak Berkualifikasi atau Bahkan Seorang Pencuri


Mempekerjakan pegawai yang tidak berkualifikasi dapat meningkatkan biaya produksi dan mempekerjakan pegawai yang merupakan seorang pencuri dapat menimbulkan pencurian aset. Kedua masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan prosedur perekrutan yang sesuai dan organisasi harus bekerja sama dengan sebuah perusahaan profesional untuk melakukan pengecekan latar  belakang yang menyeluruh. 

Ancaman Utama Kelima: Pelanggaran Atas Hukuman dan Peraturan Terkait Perekrutan dan Pemecatan Pegawai Secara Tepat.
Pemerintah akan memberikan sanksi yang berat pada perusahaan yang melanggar ketentuan hukum ketenagakerjaan. Selain itu, organisasi tersebut juga dapat dikenalan gugatan sipil oleh orang yang dinyatakan sebagai korban diskriminasi ketenagakerjaan. Pengendalian terbaik untuk mengatasi masalah tersebut adalah 
  • Mendokumentasi secara cermat seluruh tindakan terkait pemberitahuan untuk tujuan perekrutan dan proses mempekerjakan pegawai baru serta pemecatan pegawai .
  • Selalu memperbaharui informasi tentang hukum ketenagakerjaan .
--bersambung bagian 3 tentang Aktivitas Siklus Penggajian---











Referensi: 
Romney, Marshall B.dan Paul John Steinbart.  2019. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Suhendri, Hendrik. 2010. Keterkaitan Antara Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan Siklus Penggajian. JAMSWAP, Vol.2 No.2, Hal.25-31.

Popular Posts